Wednesday, October 26, 2016

Makalah Tentang HAM (Hak Asasi Manusia)

Hak Asasi Manusia (HAM)


Hak asasi manusia (HAM) merupakan hak dasar yang dimiliki manusia sejak manusia dilahirkan. Hak asasi dapat dirumuskan sebagai hak yang melekat dengan kodrat kita sebagai manusia. Hak asasi manusia diperoleh dari Penciptanya, yaitu Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan hak yang tidak dapat diabaikan. Sebagai manusia, ia merupakan makhluk Tuhan yang mempunyai martabat yang tinggi. Hak asasi manusia ada dan melekat pada setiap manusia. Oleh karena itu, hak asasi manusia bersifat universal, artinya berlaku di mana saja dan untuk siapa saja dan tidak dapat diambil oleh siapapun. Hak asasi ini dibutuhkan manusia selain untuk melindungi diri dan martabat kemanusiaanya juga digunakan sebagai landasan moral dalam bergaul atau berhubungan dengan sesama manusia.
 Di Indonesia hak asasi manusia sebenarnya tidak dapat di pisahkan dengan pandangan filsafat Indonesia yang terkandung dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 (UUD NKRI 1945) yang dinyatakan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 “Kemerdekaan adalah hak segala bangsa”. Dalam pernyataan ini terkandung jelas pengakuan secara yuridis hak asasi manuia tentang kemerdekaan sebagaimana yang terkandung dalam Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa Pasal 1.
Terkait tentang hakikat hak asasi manusia, maka sangat penting sebagai makhluk ciptaan tuhan harus saling menjaga dan menghormati hak asasi masing-masing individu. Untuk itu berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mendalami arti dari HAM beserta kaitannya.

Berikut adalah link makalah beserta file video dan presentasinya :

-- TERIMAKASIH, SEMOGA BERMANFAAT :) --
Posted on by Agnes Rossi Trisna Lestari in | No comments

PKM-K

TanTungSang (Ketan Jantung Pisang)


TanTungSang adalah Ketan Jantung Pisang, yaitu penggabungan inovasi di
bidang pangan yang dapat memberikan manfaat terkait kesehatan, pendapatan dan
produktivitas masyarakat, juga membuat kalangan remaja khususnya mahasiswa dalam
penghematan uang jajan mereka. Saya membuat TanTungSang ini karena pengalaman
yang saya alami ketika menjadi mahasiswa, sebagai anak perantauan yang memiliki
uang saku yang cukup kecil. Produk ini memanfaatkan beras ketan yang dimasak
sedemikian rupa, kemudian di dalamya terdapat isian berupa jantung pisang olahan
dengan rasa yang ciamik dan dikemas dengan tampilan yang modern. Jajanan ini
adalah jajanan yang bergizi tinggi dan dijamin mengenyangkan.
Untuk memikat ketertarikan remaja dan mahasiswa untuk melirik dan membeli
produk ini saya memodelkan ketan tersebut menjadi bentuk-bentuk unik dengan
tambahan toping berupa buah dan sayuran untuk mempercantik dan menambah nilai
gizinya, kemudian mengemasnya dengan mika transparant dengan brand yang telah
saya siapkan. Pemasaran ini awalnya dilakukan di wilayah Gazebo dan kantin
Universitas Brawijaya, kemudian merambah ke toko kue basah dan kering. Jika saya
berhasil didanai, maka akan membuka toko kecil, khusus untuk menjual TanTungSang
dengan inovasi yang disesuaikan berdasar selera pasar.

Berikut adalah link lengkap mengenai pengajuan PKM-K beserta file presentasi dan 2 tugas mata kuliah kewirausahaan lainnya :

Tugas Prolog

Penerjemahan Kalimat Knowledge Base dan Query Ke FOL


Berikut permasalahan yang harus diselesaikan :
Knowledge Base untuk Rak Buku

Semua buku, jika Buku tersebut karya penulis Indonesia dan bagus menurut Budi maka buku tersebut pasti ada di rak bukunya Budi. Buku bagus menurut Budi adalah semua buku yang memiliki alur cerita bagus dan laris terjual di pasaran atau best seller. Buku best seller adalah buku yang sudah terjual lebih dari 50 ribu buku per tahun. Berbeda dengan Ani, semua buku, jika buku-buku tersebut best seller dan juga sudah pernah menerima penghargaan nasional atau internasional, maka buku tersebut pasti ada di raknya Ani.

Laskar pelangi, karya penuis asal Indonesia Andrea Hirata, adalah novel yang memiliki alur cerita bagus dan sudah terjual lebih dari satu juta kopi, jauh melebihi syarat 50 ribu buku per tahun. Buku ini juga sudah mendapatkan banyak sekali penghargaan internasional maupun nasional. Di sisi lain, novel pulang karya Leila S. Chudori, penulis asal Indonesia juga, walaupun sudah mendapatkan penghargaan nasional, namun tidak terlalu laku di pasaran atau bukan best seller. Alur cerita yang ditawarkankan novel ini pun bagus.

Hampir sama dengan laskar pelangi, Novel Alchemist karya penulis asal Brazil, Paulo Coelho, juga merupakan novel dengan alur cerita yang bagus. Novel ini juga sudah terjual jauh melebihi 50 ribu buku per tahun serta sudah mendapatkan banyak penghargaan internasional.

a. Terjemahkan kalimat tersebut ke kalimat KB (Knowledge Base)
b. Terjemahkan Query ke FOL
c. Sertakan Screenshot program dan beri penjelasan

         Berikut adalah kasus yang harus diselesaikan :

a. Terjemahkan Tree tersebut ke kalimat KB (Knowledge Base)
b. Terjemahkan Query ke FOL
c. Sertakan Screenshot program dan beri penjelasan

 Berikut adalah link jawaban, berupa document dan program dalam extensi .pl :


--TERIMAKASIH, SEMOGA BERMANFAAT :) --

Tuesday, October 25, 2016

Project Akhir tentang Apriori Method pada Toko Sparepart Rizzo

Pada akhir perkuliahan (sebelum UAS), diberikan tugas untuk menerapkan algoritma ataupun metode yang telah dipelajari pada perkuliahan Data Mining. Salah satunya adalah Apriori Method, berikut adalah cuplikan slide dari apriori method dengan rule association:



Berikut adalah link dari program yang telah diimplementasikan, berbasis web:


-- TERIMAKASIH, SEMOGA BERMANFAAT :)  --

Wednesday, May 20, 2015

Latihan membuat bola memantul yang berada di dalam kotak dan bisa di lihat dari berbagai sisi dengan cara menggerakkan / menekan mouse :

berikut source codenya :

                        float  speed = 1 / .0125, range = .125, y=0;
                        boolean jalan;
                       float rx = PI / 6, ry = -PI / 6, rmax = PI / 240;
 
                        void setup () {
                                 size (256, 256, P3D);
                         }
   
                        void draw () {
                                 background (255);
   
                        if (!mousePressed) {
                            speed = constrain (dist (128, 128, mouseX, mouseY) / 128, 0, 1) * .02;
                            range = pow (constrain (dist (128, 128, mouseX, mouseY) / 128, 0, 1), 2) * .65;
                        } else {
                            rx = rx + (mouseX - pmouseX) * PI / width;
                            ry = constrain (ry - (mouseY - pmouseY) * PI / height, -HALF_PI, HALF_PI);
                    }
   
                       translate (128, 128, -192);
                       rotateX (ry);
                       rotateY (rx);
                       noFill ();
                       stroke (0, 0, 0, 31);
                       box (256, 256, 256);
   
                       if (y==-60) {
                           jalan=false;
                 };
                   if (y==60) {
                          jalan=true;
                 };
   
                 if(!jalan)
                  y=y+1;
                  else
                 y=y-1;
 
                 translate(0, y);
                 sphere(50);
        }

berikut adalah tampilannya :

========================================================================
** SEMOGA BERMANFAAT :) **

Tuesday, April 28, 2015

Makalah Jaringan Komputer tentang Transport Layer

MAKALAH JARINGAN KOMPUTER
(Transport Layer)

Untuk Memenuhi Tugas Kuis Matakuliah
Jaringan Komputer
Yang dibina oleh Ibu Faizatul Amalia, A.Md., S.Pd., M.Pd.

Oleh :
Agnes Rossi Trisna Lestari                135150218113009

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS  ILMU KOMPUTER
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

2015






KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah “JARINGAN KOMPUTER”. Kemudian shalawat beserta salam  kita sampaikan kepada Nabi  kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas kuis mata kuliah Jaringan Komputer di program studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer di Universitas Brawijaya. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Faizatul Amalia, A.Md., S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing mata kuliah Jaringan Komputer dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.

Kami  menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah  ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.



Kediri, April 2015

Tim Penulis    


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang................................................................................... 1
1.2  Rumusan Masalah.............................................................................. 1
1.3  Tujuan Penulisan................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Dari
2.1.1 Simple Protocol....................................................................... 3
2.1.2 Stop and  Wait Protocol.......................................................... 4
2.1.3 Go Back Protocol.................................................................... 5
2.1.4 Piggyback Protocol................................................................. 6
2.1.5 Selective Repeat Protocol....................................................... 7
2.2 Perbedaan TCP dan UDP............................................................... .... 8
2.3 Cara Perhitungsn User Datagram pada UDP...................................... 14
2.4 Layanan Utama pada TCP
2.4.1 Layanan................................................................................... 15
2.4.2 Segmen.................................................................................... 17
2.4.3 Koneksi................................................................................... 18
2.5 Proses Terjadinya Congestion
2.5.1 Congestion window................................................................ 19
2.5.2 Congestion Detection............................................................. 20
2.5.3 Congestion Policies................................................................. 20
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..................................................................................... .... 22
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 24




BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang Masalah
Perkembangan   teknologi   jaringan   komputer   sekarang   ini   semakin   pesat  seiring dengan kebutuhan masyarakat akan layanan yang memanfaatkan jaringan komputer. Dalam jaringan komputer banyak hal yang harus dipelajari agar sebuah komputer dapat terhubung dengan komputer lain secara benar. Pada pembahasan kali ini difokuskan pada transport layer yang ada pada jaringan komputer. Pada sistem jaringan komputer, Transport Layer menyediakan layanan end-to-end komunikasi untuk aplikasi dalam arsitektur berlapis komponen jaringan dan protokol. Lapisan transport menyediakan layanan yang nyaman seperti dukungan arus data connection-oriented, keandalan, kontrol aliran, dan multiplexing. Protokol transport yang paling terkenal adalah Transmission Control Protocol (TCP). Hal ini meminjamkan namanya menjadi judul seluruh Internet Protocol Suite, TCP / IP. Hal ini digunakan untuk transmisi connection-oriented, sedangkan Datagram Pengguna connectionless Protocol (UDP) digunakan untuk transmisi pesan sederhana. TCP merupakan protokol lebih kompleks, karena desain yang menggabungkan stateful transmisi yang handal dan layanan data stream.

1.2    Rumusan Masalah
       Berdasarkan  latar belakang  yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah yang dibahas adalah :
a.       Apa pengertian dari jenis-jenis protokol seperti, Simple Protocol, Stop and Wait Protocol, Go Back Protocol, Piggyback Protocol, dan Selective Repeat Protocol ?
b.      Apa perbedaan antara TCP dan UDP ?
c.       Bagaimana cara perhitungan user datagram pada UDP
d.      Apa penjelasan dari layanan utama pada UDP, yaitu layanan, segmen dan koneksi ?
e.       Apa saja proses yang terjadi pada congestion control meliputi, window, detection dan policies ?
1.3    Tujuan Penulisan Masalah
       Sesuai dengan rumusan masalah yang telah disampaikan, maka karya ilmiah ini memiliki beberapa tujuan penulisan masalah antara lain :
a.       Untuk mengetahui pengertian jenis-jenis protocol
b.      Untuk mengetahui perbedaan antara TCP dan UDP
f.       Untuk mengetahui cara perhitungan user datagram pada UDP
g.      Untuk mengetahui layanan utama pada TCP
h.      Untuk mengetahui proses yang terjadi pada congestion control


BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Jenis-jenis Protokol
1)      Simple Protocol
Simple Protocol merupakan yang paling sederhana di dalam transport layer. Pada simple protocol tidak terdapat Flow Control dan Error Control. Penerima (receiver) ataupun dalam hal ini tujuan (destination) diasumsikan dapat menangani paket apapun yang diterimanya, tanpa perlu adanya Flow Control dan Error Control.
Sebagaimana proses yang terjadi untuk setiap layer pada jaringan komputer (di setiap komputer, baik di sisi pengirim maupun penerima), maka pada Simple Protocol juga terjadi hal yang sama. Tanpa adanya proses Flow Control dan Error Control, maka paket yang dikirimkan dari komputer pengirim akan diterima dari layer teratas (Aplication Layer) ke layer-layer di bawahnya (Transport Layer hingga ke Physical Layer), untuk kemudian diterima oleh komputer penerima dari layer terbawah (Physical Layer) menuju ke Layer teratas (Application Layer). Dan tentu saja terjadi proses Encapsulation dan Decapsulation didalamnya (baik di sisi pengirim maupun di sisi penerima).


Gambar 2.1.1 : parameter untuk simulasi Simple  Protocol
2)      Stop and Wait Protocol :
Stop and Wait Protocols merupakan protocol di dalam Transport Layer yang menerapkan proses Flow Control dan Error Control dengan baik sebab memiliki kendali control dalam bentuk Flow Control dan Error Control, juga bersifat Unidirectional (satu arah).
Pengirim (sender) dan penerima (receiver), atau dalam konteks lain adalah komputer asal (source) dan komputer tujuan (destination), sama- sama menggunakan Sliding Windows dengan size 1. Sliding Windows merupakan sebuah virtual Windows dengan ukuran yang dapat ditentukan. Sliding Windows berfungsi untuk mengecek urutan pengiriman dan penerimaan paket di dalam jaringan komputer.
Pada Stop and Wait Protocols ini, komputer pengirim (sender) atau komputer asal (source) mengirimkan satu buah paket data pada satu waktu, kemudian berhenti (stop) dan menunggu (wait) sampai sebuah Akcnowledgement (ACK) diterima. Jika Akcnowledgement (ACK) telah diterima, maka akan dilanjutkan ke proses pengiriman paket data selanjutnya. Demikianlah proses berulang hingga paket terkirim dengan sempurna dan diterima dengan baik oleh penerima (receiver) atau komputer tujuan (destination).
Stop and Wait Protocols ini menerapkan konsep Connection Oriented dengan baik sekali. Untuk setiap pengiriman paket, akan diawali dengan kondisi (state) berupa Start (mulai). Kemudian dari sisi penerima akan mengirimkan ACK, sehingga kondisi menjadi Wait (tunggu). Dalam hal ini, dilakukan pengecekan apakah checksum sudah benar dan paket yang dikirimkan tidak rusak (corrupt). Apabila paket rusak atau tidak benar, maka paket akan dibuang dan dikirimkan ulang kembali dari pengirim. Apabila paket sudah benar dan tidak rusak, maka kondisi menjadi Stop (berhenti). Paket – paket selanjutnya pun akan dikirimkan kembali dengan memulai kondisi State, Wait  dan Stop secara berulang – ulang hingga paket yang dikirimkan ke penerima sampai dengan baik dan utuh. Konsep connection oriented inilah yang kemudian diadopsi oleh protocol TCP sebagai salah satu protokol pada Transport Layer.
Tentu saja, sebagaimana pada proses yang terjadi untuk setiap layer jaringan komputer, paket akan dikirimkan dari Application Layer (layer teratas) menuju ke Transport Layer dan layer- layer di bawahnya (pada komputer pengirim) untuk kemudian diterima oleh komputer penerima, dimulai dari Physical Layer (layer terbawah) hingga menuju layer teratas (Application Layer). Untuk setiap layer, pada sisi pengirim akan terjadi pemecahan paket dan pembungkusan paket (Encapsulation), sedangkan di sisi penerima berupa pembukaan bungkusan paket dan penyusunan kembali paket agar utuh seperti semula (Decapsulation).

Gambar 2.1.2.3 : parameter untuk operasi Stop and Wait Protocol

3)      Go Back Protocol
 Stop and Wait Protocol telah mampu memperbaiki kekurangan yang dimiliki oleh Simple Protocol dalam hal penyediaan Flow Control dan Error Control, terkait dengan pengiriman paket didalam jaringan komputer. Namun Stop and Wait Protocol masih memiliki kekurangan, yaitu hanya mampu mengirim sebuah paket terlebih dahulu untuk kemudian menunggu adanya Acknowledgement (ACK), dan mengkonfirmasikan bahwa paket telah terkirim dan sampai tujuan dengan baik secara satu per satu.
Untuk memperbaiki kekurangan itu, diciptakanlah Go Back N (GBN) Protocol. Konsep kerja dari Go Back N Protocol hampir sama dengan Stop and Wait Protocol. Perbedaannya, Go Back N mengirimkan lebih dari satu paket dalam satu waktu ke komputer tujuan (N buah paket data dlama satu kurun waktu tertentu), namun komputer tujuan hanya melakukan buffer (menerima) satu paket saja untuk setiap waktu (satu per satu), untuk kemudian dikirimkan Acknowledgement (ACK) dari setiap paket tersebut secara satu per satu.
Untuk melihat simulasi Go Back N Protocol, dapat diakses di http://www.ccs-labs.org/teaching/rn/animations/gbn_sr/. Ini adalah gambar tampilannya:

Gambar 2.1.3 : parameter untuk simulasi Go Back Protocol

4)      Piggyback Protocol
Protocol yang besifat Bidirectional (dua arah). Ini berarti sesuai dengan kondisi di dunia nyata, yaitu dari client (komputer pengirim/sumber/source) ke server (komputer penerima/tujuan/destination) dan dari server ke client (untuk paket dan sekaligus ACK). Saat sebuah paket dikirim dari server ke client, maka otomatis akan dikirimkan juga Acknowledgment (ACK) dari client ke server. Demikian pula, ACK jugadikirimkan dari server ke server.

5)      Selective Repeat Protocol
Selective Repeat (SR) Protocol merupakan protokol perbaikan kinerja dari Go Back N (GBN)  protokol yang diciptakan dalam Transport Layer. Sebagaimana namanya, Selective Repeat (SR) Protocol memiliki kemampuan untuk memilah secara selektif semua paket yang akan ditransfer di dalam jaringan secara berulang-ulang. Apabila ada paket yang rusak atau hilang selama proses transfer, maka paket tersebut akan dikirim ulang. Itu sebabnya, pada Selective Repeat (SR) Protocol terdapat 2 buah windows. Windows dalam hal ini dimaksudkan sebagai kotak virtual untuk menyimpan sequence number (nomor urut) dari paket-paket yang dikirim maupun diterima pada jaringan komputer. Kedua windows tersebut terdiri atas Send Windows dan Receive Windows. Dengan kata lain Selective Repeat (SR) Protocol akan mengirimkan ulang paket yang rusak atau hilang saja. Paket yang diketahui rusak atau hilang ini merupakan hasil seleksi secara selektif oleh Selective Repeat (SR) Protocol yang dilakukan secara berulang – ulang.
Untuk melihat simulasi Selective Repeat (SR) Protocol bisa di lihat dan disimulasikan secara online di http://www.ccs-labs.org/teaching/rn/animations/gbn_sr/

Gambar 2.1.5.1 : parameter untuk simulasi Selective Repeat (SR) Protocol


Gambar2.1.5.2 : Simulasi online Selective Repeat (SR) Protocol


2.2  Perbedaan TCP dan UDP
1)        TCP
Transmission Control Protocol (TCP) adalah salah satu jenis protokol yang memungkinkan kumpulan komputer untuk berkomunikasi dan bertukar data didalam suatu network (jaringan). TCP merupakan suatu protokol yang berada di lapisan transpor (baik itu dalam tujuh lapis model referensi OSI atau model DARPA) yang berorientasi sambungan (connection-oriented) dan dapat diandalkan (reliable). TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan keandalan data.

Kelebihan TCP/IP
Beberapa kelebihan TCP/IP dibandingkan protokol yang lain :
a.    TCP/IP adalah protokol yang bisa diarahkan. Artinya ia bisa mengirimkan datagram melalui rute-rute yang telah ditentukan sebelumnya. Hal ini dapat mengurangi kepadatan lalu lintas pada jaringan, serta dapat membantu jika jaringan mengalami kegagalan, TCP/IP dapat mengarahkan data melalui jalur lain.


b.    Memiliki mekanisme pengiriman data yang handal dan efisien.
c.    Bersifat open platform atau platform independent yaitu tidak terikat oleh jenis perangkat keras atau perangkat lunak tertentu.
d.   Karena sifatnya yang terbuka, TCP/IP bisa mengirimkan data antara sistem-sistem komputer yang berbeda yang menjalankan pada sistem-sistem operasi yang berbeda pula.
e.    TCP/IP terpisah dari perangkat keras yang mendasarinya. Protokol ini dapat dijalankan pada jaringan Ethernet, Token ring, X.25, dan bahkan melalui sambungan telepon.
f.     TCP/IP menggunakan skema pengalamatan yang umum, maka semua sistem dapat mengirimkan data ke alamat sistem yang lain.

Kegunaan TCP
Beberapa kegunaan dari TCP yaitu :
a.    Menyediakan komunikasi logika antar proses aplikasi yang berjalan pada host yang berbeda
b.    protokol transport berjalan pada end systems
c.    Pengiriman file (file transfer). File Transfer Protokol (FTP) memungkinkan pengguna komputer yg satu untuk dapat mengirim ataupun menerima file ke komputer jaringan. Karena masalah keamanan data, maka FTP seringkali memerlukan nama pengguna (username) dan password, meskipun banyak juga FTP yg dapat diakses melalui anonymous, lias tidak berpassword. (lihat RFC 959 untuk spesifikasi FTP)
d.   Remote login. Network terminal Protokol (telnet) memungkinkan pengguna komputer dapat melakukan log in ke dalam suatu komputer didalam suatu jaringan. Jadi hal ini berarti bahwa pengguna menggunakan komputernya sebagai perpanjangan tangan dari komputer jaringan tersebut.( lihat RFC 854 dan 855 untuk spesifikasi telnet lebih lanjut)
e.    Computer mail. Digunakan untuk menerapkan sistem elektronik mail.
f.     Network File System (NFS). Pelayanan akses file-file jarak jauh yg memungkinkan klien-klien untuk mengakses file-file pada komputer jaringan jarak jauh walaupun file tersebut disimpan secara lokal. (lihat RFC 1001 dan 1002 untuk keterangan lebih lanjut)
g.    remote execution. Memungkinkan pengguna komputer untuk menjalankan suatu program didalam komputer yg berbeda. Biasanya berguna jika pengguna menggunakan komputer yg terbatas, sedangkan ia memerlukan sumber yg banyak dalam suatu system komputer. Ada beberapa jenis remote execution, ada yg berupa perintah-perintah dasar saja, yaitu yg dapat dijalankan dalam system komputer yang sama dan ada pula yg menggunakan “prosedure remote call system”, yang memungkinkan program untuk memanggil subroutine yg akan dijalankan di system komputer yg berbeda. (sebagai contoh dalam Berkeley UNIX ada perintah “rsh” dan “rexec”)
h.    name servers. Nama database alamat yg digunakan pada internet (lihat RFC 822 dan 823 yg menjelaskan mengenai penggunaan protokol name server yg bertujuan untuk menentukan nama host di internet.).

Contoh aplikasi yang menggunakan protocol TCP :
1.      TELNET
2.      FTP (File Transfer Protocol)
3.      SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)

2)        UDP
UDP, singkatan dari User Datagram Protocol, adalah salah satu protokol lapisan transport TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi (connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP.


Karakteristik dari UDP antara lain, yaitu :
a.    Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang hendak berukar informasi.
b.    Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor urut atau pesan acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang selama transmisi. Umumnya, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP mengimplementasikan layanan keandalan mereka masing-masing, atau mengirim pesan secara periodik atau dengan menggunakan waktu yang telah didefinisikan.
c.    UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah protokol lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Header UDP berisi field Source Process Identification dan Destination Process Identification.
d.   UDP menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit terhadap keseluruhan pesan UDP.

Kegunaan UDP:
UDP sering digunakan dalam beberapa tugas berikut:
a.    Protokol yang “ringan” (lightweight): Untuk menghemat sumber daya memori dan prosesor, beberapa protokol lapisan aplikasi membutuhkan penggunaan protokol yang ringan yang dapat melakukan fungsi-fungsi spesifik dengan saling bertukar pesan. Contoh dari protokol yang ringan adalah fungsi query nama dalam protokol lapisan aplikasi Domain Name System.
b.    Protokol lapisan aplikasi yang mengimplementasikan layanan keandalan: Jika protokol lapisan aplikasi menyediakan layanan transfer data yang andal, maka kebutuhan terhadap keandalan yang ditawarkan oleh TCP pun menjadi tidak ada. Contoh dari protokol seperti ini adalah Trivial File Transfer Protocol (TFTP) dan Network File System (NFS)
c.   Protokol yang tidak membutuhkan keandalan. Contoh protokol ini adalah protokol Routing Information Protocol (RIP).
d.    Transmisi broadcast: Karena UDP merupakan protokol yang tidak perlu membuat koneksi terlebih dahulu dengan sebuah host tertentu, maka transmisi broadcast pun dimungkinkan. Sebuah protokol lapisan aplikasi dapat mengirimkan paket data ke beberapa tujuan dengan menggunakan alamat multicast atau broadcast. Hal ini kontras dengan protokol TCP yang hanya dapat mengirimkan transmisi one-to-one. Contoh: query nama dalam protokol NetBIOS Name Service.

Kelemahan UDP
a.    UDP tidak menyediakan mekanisme penyanggaan (buffering) dari data yang masuk ataupun data yang keluar. Tugas buffering merupakan tugas yang harus diimplementasikan oleh protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP.
b.    UDP tidak menyediakan mekanisme segmentasi data yang besar ke dalam segmen-segmen data, seperti yang terjadi dalam protokol TCP. Karena itulah, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus mengirimkan data yang berukuran kecil (tidak lebih besar dari nilai Maximum Transfer Unit/MTU) yang dimiliki oleh sebuah antarmuka di mana data tersebut dikirim. Karena, jika ukuran paket data yang dikirim lebih besar dibandingkan nilai MTU, paket data yang dikirimkan bisa saja terpecah menjadi beberapa fragmen yang akhirnya tidak jadi terkirim dengan benar.
c.    UDP tidak menyediakan mekanisme flow-control, seperti yang dimiliki oleh TCP.




Contoh aplikasi yang menggunakan protocol UDP
1.      DNS (Domain Name System)
2.      SNMP (Simple Network Management Protocol)
3.      TFTP (Trivial File Transfer Protocol)
4.      SunRPC


Perbedaan antara TCP dan UDP

TCP
UDP
PROTOCOL
TCP mempunyai karakteristik sebagai protokol yang berorientasi koneksi (Connection oriented).
Protokol TCP menggunakan jalur data full duplex yang berarti antara kedua host terdapat dua buah jalur, jalur masuk dan jalur keluar sehingga data dapat dikirimkan secara simultan.
UDP mempunyai karateristik connectionless (tidak berbasis koneksi). Data yang dikirimkan dalam bentuk packet tidak harus melakukan call setup seperti pada TCP. Data dalam protokol UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor identifier. Sehingga sangat besar sekali kemungkinan data sampai tidak berurutan dan sangat mungkin hilang/rusak dalam perjalananan dari host  asal ke host tujuan.
PORT
Port – port yang digunakan dalam transport layer menggunakan 16-bit integer (0 – 65535), dengan satu sama lain harus berbeda (unique).
Port dalam UDP menggunakan 16-bit integer, port – port yang bisa digunakan adalah antara 1 sampai 65535. Port – port yang digunakan dibagi menjadi 3 bagian yaitu well-known port ( antara 1 – 1023), registered port ( 1024 – 49151 ) dan ephemeral port ( 49152 – 65535 ).
KOMUNIKASI
Memungkinkan sekumpulan komputer untuk berkomunikasi dan bertukar data didalam suatu jaringan.
Kurang andal dalam komunikasi tanpa koneksi antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP.

2.3   Perhitungan User Datagram pada UDP
Tersedia Header dari UDP (User Datagram Protocol) dengan format hexadecimal berupa CB84000D001C001C. Length header telah diketahui secara default adalah 8. Maka dapat diketahui cara perhitungan niali untuk keempat komponen lainnya, yaitu Source Port Number, Destination Port Number, Total Length User Datagram Protocol, dan Length Data, sebagai berikut :
ü   Source Port Number   à ubah dari hexadecimal (CB84)16 ke decimal(10) (CB84)16 = (52100)10.
C      B      8      4                              C=12, B=11
163   162   161   160
                      4x160=4 , 8x161=128, 11x162=2816, 12x163=49152             52100

ü   Destination Port Number        à ubah dari hexadecimal (000D)16 ke decimal(10) (000D)16 = (13)10.
0       0       0       D                            D=13
163   162   161   160
                      13x160=13 , 0x161=0, 0x162=0, 0x163=0                               0

ü   Total Length UDP                   à  ubah dari hexadecimal (001C)16 ke decimal(10) (001C)16 = (28)10.
0       0       1       C                            C=12
163   162   161   160
                      12x160=12 , 1x161=16, 0x162=0, 0x163=0                             28

ü   Length Data                à cari selisih dari Total Length UDP dan Length Header, keduanya dalam decimal(10)
Total Length UDP -  Length Header = (28)(10) – (8)(10) = (20)(10)

2.4  Layanan Utama pada TCP
TCP merupakan salah satu protokol utama di dalam Transport Layer. Dalam pengoperasiannya, terdapat macam-macam layanan utama pada TCP, segment dan koneksi.
1)        Layanan utama pada TCP layanan
Pada TCP terdapat enam buah layanan utama yang diberikan didalam jaringan komputer, khususnya pada Transport Layer. Keenam layanan tersebut yaitu:
a.        Process to Process Communication
Process to Process Communication merupakan bentuk layanan dari TCP komunikasi dan layanan, digunakan nomor port (Port Number) sesuai dengan ketentuan. Port Number memiliki peranan penting didalam proses koneksi dan komunikasi antar komputer didalam jaringan komputer.
b.        Stream Delivery Service
Stream Delivery Service merupakan layanan pengantaran aliran paket data (stream) oleh TCP didalam proses pertukaran paket data antara komputer pengirim dan komputer penerima pada jaringan komputer.
c.         Full Duplex Communication
Layanan berupa Full Duplex Communication oleh TCP memungkinkan adanya pengiriman beberapa buah paket data secara bersamaan didalam paket data secara bersamaan didalam jaringan komputer. Layanan inilah yang memungkinkan untuk mentransfer dengan baik beberapa buah paket data sekaligus dari dan ke komputer melalui jaringan komputer (misalnya LAN).
d.        Multiplexing dan Demultiplexing
Kedua jenis pasangan layanan ini terdapat dan disediakan oleh TCP di sisi komputer pengirim (untuk Multiplexing) dan di sisi komputer penerima (untuk Demultiplexing).
e.         Connection Oriented
Dalam TCP, terdapat layanan pembuatan (setup) koneksi jaringan komputer. Dalam hal ini, TCP menggunakan kombinasi Go Back N Protocol dan Selective Repeat Protocol.
f.          Reliable
Ini merupakan layanan untuk proses peengecekan paket data yang dikirim ke komputer tujuan (destination). Misal apakah ada paket data yang mengalami kesalahan (error), tidak terkirim dengan baik atau hilang di perjalanan, mengalami kerusakan, dan lain-lain. Paket-paket yang mengalami gangguan ini akan dikirim ulang. Sedangkan dari komputer penerima akan mengirimkan konfirmasi laporan dalam bentuk ACK (Acknowledgment).

2)        Segment
Pada transport layer, paket data disebut dengan segment. Sebuah segment mempunyai sebuah format standar dengan delapan buah bagian didalamnya, yaitu:
a.        Source Port Address
Source Port Address memuat port number pada kumputer asal (source) dari beragam aplikasi di dalam jaringan komputer.
b.        Destination Port Address
Destination Port Address memuat port number pada komputer tujuan (destination) dari beragam aplikasi di dalam jaringan komputer.
c.         Sequence Number
Sequence Number memuat sejumlah angka sepanjang 32 bit, yang berfungsi untuk memberitahukan kepada komputer tujuan mengenai bit data yang mana saja yang menjadi bit pertama di paket data (Segment) yang dikirim dan diterima.
d.        Acknowledgment (ACK) Number
Acknowledgment (ACK) Number merupakan nomor dari ACK yang diterima oleh komputer pengirim, sebagai hasil konfirmasi laporan dari komputer penerima terhadap paket data yang diterimanya.
e.         Header Length
Header Length merupakan panjang dari Header TCP sepanjang 4 Byte.
f.          Control
Control (atau bisa juga disebut Control Bit) memuat sejumlah bit yang membantu di dalam beberapa proses pada TCP. Di dalam Control antara lain terdapat Flow Control, pembukaan koneksi, penutupan koneksi dan proses transfer data. Kemudian terdapat juga enam buah operasi didalamnya, yang meliputi SYN (sinkronisasi Sequence Number), FIN (pengecekan jika tidak ada data yang berasal dari komputer pengirim), URG (Urgent Point, yaitu point penting didalam field TCP yang bersifat signifikan), ACK (Acknowledgment untuk point penting didalam field TCP yang bersifat signifikan), PSH (berfungsi sebagai tombol tekan atau Push), dan RST (berfungsi untuk Reset, yaitu mengembalikan pengaturan koneksi).
g.        Windows Size
Windows Size merupakan ukuran dari windows yang digunakan di dalam proses pengiriman paket pada TCP. Panjangnya mencapai 16 bit.
h.        Checksum
Checksum pada TCP memiliki fungsi yang sama dengan Checksum pada UDP. Perbedaannya, checksum pada TCP merupakan suatu keharusan. Sedangkan pada UDP, checksum merupakan sebuah opsional saja.

3)        Koneksi pada TCP
TCP memiliki sejumlah tahapan di dalam penyediaan dan pembentukan koneksi. Terdapat tiga buah tahap koneksi yang dimiliki oleh TCP, yaitu:
a.        Connection Establishment
Tahap paling awal yang dilakukan oleh TCP adalah mentransmisikan data dalam bentuk Duplex Mode, sehingga salah satu protokol yang akan umum digunakan secara nyata adalah piggyback.
Pada tahap ini koneksi mulai dibentuk dengan menggunakan Three Way Handshacking. Proses dimulai dari server dengan sebuah Passive Open. Pada passive open ini, server memberitahukan pada TCP bahwa koneksi siap dilakukan, sehingaa client diperbolehkan untuk melakukan permintaan koneksi. Kemudian dilanjutkan dengan Active Open. Pada Active Open ini, client mengirimkan permintaan (request) ke server, yang didalamnya memuat SYN.
Proses kemudian dilanjutkan oleh server, dengan cara melayani request client melalui koneksi yang telah terbentuk tersebut. Pada tahap ini dilakukan pengiriman SYN dan ACK. Client membalas dengan mengirimkan ACK. Sebuah segment SYN maupun SYN + ACK tidak dapat membawa data didalamnya, namun hanya dapat memuat sebuah sequence number didalamnya.
b.        Data Transfer
Setelah tahap Connection berhasil dilakukan, maka koneksi mulai tersedia untuk komputer yang akan saling berhubungan (komunikasi). Tahap selanjutnya adalah melakukan Data Transfer. Pada proses ini dilakukan transfer data secara Bidirectional (dua arah). Umumnya digunakan konsep piggyback. Dengan Bidirectional, paket data dan ACK dapat dikirimkan secara bersama-sama. Tahap diawali dengan adanya Send Request (pengiriman permintaan untuk pengiriman paket data) dari client ke server. Kemudian dilanjutkan dengan server menerima Request dari client terkait dengan pengiriman paket data. Setelah proses transfer paket data (beserta dengan ACK) terjadi, kemudian koneksi ditutup (Closed atau Terminated).
c.         Connection Termination
Connection Termination merupakan tahap terakhir pada koneksi TCP, yaitu tahap menutup koneksi dari client ke server. Pada tahap ini dilakukan juga Three Way Handshacking. Proses Three Way Handshacking dimulai dari client melakukan Active Close. Pada Active Close ini client mengirimkan FIN. Kemudian dilanjutkan oleh server dengan cara merespon melalui Passive Close. Pada Passive Close ini dilakukan pengiriman FIN dan ACK (Acknowledgment), kemudian koneksi ditutup. Client lalu mengirimkan kembali ACK.

2.5  Proses Terjadinya Congetion
TCP Congestion Control
Merupakan sebuah control kendali terhadap paket data yang mengalir di dalam jaringan komputer, dari komputer pengirim ke komputer penerima. Control kendali yang dilakukan oleh TCP (Transmission Control Protocol) untuk membuang paket data yang berlebihan di luar batas daya tampung inilah yang disebut dengan Congestion Control. Proses ini meliputi 3 buah proses, yaitu :
1)      Congestion Windows
Congestion Windows merupakan variable yang dimiliki oleh TCP (Transmission Control Protocol) sehubungan dengan proses transmisi paket data yang dilakukan oleh TCP di dalam jaringan komputer. Di dalamnya terdapat dua buah parameter nilai yang digunakan, yaitu rwnd (Receiver Windows) dan cwnd (Congestion Windows). Kedua parameter ini digunakan untuk ukuran paket data (dalam bentuk Send Windows) pada TCP (Transmission Control Protocol)

2)      Congestion Detection
Congestion Detection berfungsi untuk mendeteksi adanya Congestion yang terjadi di dalam jaringan komputer, terutama pada Transport Layer. Deteksi adanya Congestion ini dapat dilakukan melalui adanya penerimaan ACK (Acknowledgment) dari paket data yang dikirim maupun yang diterima oleh TCP (Transmission Control Protocol). Dengan adanya deteksi terhadap Congestion (Congestion Detection), maka diharapkan akan dapat membantu di dalam beberapa hal berikut, yaitu :
a.       Untuk membantu di dalam mengetahui apakah akan terjadi Congestion di dalam jaringan komputer atau tidak.
b.      Untuk membantu di dalam mengetahui factor – factor apa yang menyebabkan terjadinya Congestion di dalam jaringan komputer, melalui adanya deteksi, identifikasi, dan klasifikasi.
c.       Untuk membantu  di dalam memberikan solusi terhadap Congestion yang terjadi.

3)      Congestion Policies
Congestion Policies memuat sejumlah aturan dan algoritma yang digunakan untuk menangani terjadinya Congestion di dalam jaringan komputer.
Terdapat 3 buah algoritma yang umum digunakan, yaitu :
a.       Algoritma Slow Start
Algoritma Slow Start menekankan kepada adanya peningkatan dari ukuran variabel CWND (Congestion Windows) yang digunakan di dalam jaringan komputer pada TCP (Transmission Control Protocol). Peningkatan ukuran variabel CWND (Congestion Windows) ini terjadi secara eksponensial. Algoritma ini terjadi pada TCP versi lama maupun versi baru.
b.      Algoritma Congestion Avoidance
Algoritma Congestion Avoidance menekankan pada peningkatan ukuran variabel CWND (Congestion Windows) secara perlahan, tidak secara eksponensial. Algoritma ini terjadi pada TCP versi lama maupun versi baru.
c.       Algoritma Fast Recovery
Algoritma Fast Recovery menekankan pada peningkatan ukuran variabel CWND (Congestion Windows), namun hanya dilakukan jika terjadi duplikasi pada ACK (acknowlegment). Algoritma ini terjadi pada TCP versi baru.














BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

            Di dalam kegunaan Transport Layer, terdapat beberapa protokol yang khusus bekerja disana. Beberapa protokol tersebut dapat memberikan layanan transmisi yang lebih andal dan biasa disebut ARQ (Automatic ReQuest). Namun, setiap protokol ARQ mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing. Misalnya apabila ada protokol yang memiliki kekurangan dalam pengiriman data yang tidak efektif contohnya Simple Protocol, lalu ada protokol lain yang yang mempunyai kelebihan contohnya Go Back N Protocol yang dapat mentransfer beberapa data dalam satu waktu.
Selain itu, di dalam transport layer juga terdapat dua protokol yang membantu dalam pengiriman data, yaitu TCP dan UDP. Perbedaan dari dua protokol itu adalah TCP merupakan protokol yang andal dalam pengiriman namun membutuhkan koneksi, sedangkan UDP merupakan protokol yang tidak andal, namun tidak membutuhkan koneksi saat pengiriman data. Dalam UDP juga terdapat perhitungan user datagram untuk mencari Source Port Number, Destination Port Number, Total Length User Datagram Protocol, dan Length Data dengan diketahui Length Header-nya terlebih dahulu.
Dalam pengoperasian TCP, terdapat enam buah layanan utama, yaitu: Process to Process Communication, Stream Delivery Service, Full Duplex Communication, Multiplexing dan Demultiplexing, Connection Oriented, serta Reliable. Pada Transport Layer, paket data disebut dengan Segment. Di dalam TCP, sebuah segment memiliki sebuah format standar dengan delapan bagian didalamnya, yaitu: Source Port Address, Destination Port Address, Sequence Number, Acknowledgment (ACK) Number, Header Length, Control, Windows Size, dan Checksum. Dan koneksi pada TCP terdapat tiga tahap, yaitu: Connection Establishment, Data Termination, dan Connection Termination.
Dalam TCP juga terdapat Congestion Control, yaitu sebuah control kendali terhadap paket data yang mengalir di dalam jaringan komputer, dari komputer pengirim ke komputer penerima. Terdapat tiga tahap untuk proses terjadinya Congestion Control, yaitu Congestion Windows, Congestion Detection, dan Congestion Policies. Congestion Windows merupakan variabel yang dimiliki oleh TCP sehubungan dengan proses transmisi paket data yang dilakukan oleh TCP di dalam jaringan komputer. Congestion Detection berfungsi untuk mendeteksi adanya Congestion yang terjadi di dalam jaringan komputer, terutama pada Transport Layer. Dan Congestion Policies memuat sejumlah aturan dan algoritma yang digunakan untuk menangani terjadinya Congestion di dalam jaringan komputer.























DAFTAR PUSTAKA


Harianto, Bambang. 2007. Sistem Operasi.Bandung: Informatika Bamdung
Forouzan, A.B. (2012) : Computer Network A Top Down Approach. McGraw Hill, USA.
Dar Lin, Y., Hwang, R.H., Baker, F. (2011) : Computer Network An Open Source
Approach. McGraw Hill, USA.
Pratama, I Putu Agus. () : HANDBOOK JARINGAN KOMPUTER. INFORMATIKA.
http://www.cs.nott.ac.uk/-mvr/G6DINC/12ProtocolLayering.pdf (diakses pada tanggal 17/04/2015, 15.00)
http://cseweb.ucsd.edu/-rwh/papers/foxnet/hosc.pdf (diakses pada tanggal 17/04/2015, 16.00)
http://web.cs.wpi.edu/-cew/papers/comnet06.pdf (diakses pada tanggal 17/04/2015, 16.00)
http://netlab.caltech.edu/publications/Transport.pdf (diakses pada tanggal 17/04/2015, 16.00)
http://www.cse.shirazu.ac.ir/-zjahromi/notes/transport.pdf (diakses pada tanggal 17/04/2015, 16.00)
http://csperkins.org/teaching/ns3/lecture11-transport.pdf (diakses pada tanggal 17/04/2015, 16.00)
http://courses.cs.vt.edu/-cs5516/spring02/Rel_tx_6.pdf (diakses pada tanggal 17/04/2015, 17.00)
http://users.css.soton.ac.uk/sqe/EL336/CNL-5.pdf (diakses pada tanggal 17/04/2015, 17.00)
http://www2.cs.uidaho.edu/-krings/CS420/Notes.S10/420-10-09.pdf (diakses pada tanggal 17/04/2015, 17.00)
ftp://ftp.cs.umass.edu/pub/net/cs653-99/rel2.pdf  (diakses pada tanggal 17/04/2015, 17.30)
http://users.uop.gr/-acb/IntJComSys.pdf   (diakses pada tanggal 17/04/2015, 17.30)


## Semoga Bermanfaat ##